Press Release

PRESS RELEASE

MERTI PANEN RAYA

KAMPUNG WISATA REJOWINANGUN

Selasa, 14 Agustus 2018

08.30 - 12.00

Bertempat di

Kantor Kelurahan Rejowinangun,

dan Klaster Agro,

Kampung Wisata Rejowinangun

Diselenggarakan oleh

Dinas Pertanian dan Pangan

Kota Yogyakarta dan

Kelurahan Rejowinangun, Kota Yogyakarta

Didukung oleh:
PKK Kelurahan Rejowinangun,

Pengelola Kampung Wisata Rejowinangun,

bekerjasama dengan

Program Studi Arsitektur,

Universitas Teknologi Yogyakarta

Agrowisata perkotaan merupakan salah satu konsep kegiatan pariwisata yang bertemakan pertanian dan akhir-akhir ini menjadi alternatif tujuan wisata bagi keluarga di kawasan perkotaan. Selain itu, pergeseran dan perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan turut memicu perkembangan agrowisata yang diperkuat dengan isu terbatasnya lahan hijau/lahan tanam. Beberapa manfaat dari konsep agrowisata perkotaan ini antara lain: sebagai wahana untuk mendiseminasikan berbagai teknologi pertanian kepada masyarakat secara umum; sebagai kegiatan dalam rangka memanfaatkan dan melestarikan ling-kungan sekitar; meningkatkan pendapatan petani perkotaan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar; serta menambah nilai estetika pada lingkungan sekitar.

Pada Klaster Agro, Kampung Wisata Rejowinangun, konsep agrowisata perkotaan ini telah didesain dengan memanfaatkan lahan yang terbatas, misalnya dengan vertikultur, hidroponik, pergola, media tanam vertikal, serta inovasi lainnya yang dapat diterapkan dalam pertanian perkotaan. Pengembangan agrowisata perkotaan di kawasan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang membutuhkan dukungan dari kelembagaan lokal, lembaga keuangan dan pihak terkait, serta menggerakkan beberapa aspek dalam mayarakat yaitu aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan aspek lingkungan. Menumbuh-kembangkan agrowisata perkotaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar tidaklah mudah, titik-titik kritis yang menentukan keberhasilan antara lain permodalan, kemampuan pengelola, motivasi dan passion serta kebersamaan dan kesolidan masyarakat dan pengelola.

Maksud pelaksanaan kegiatan ini selain untuk mengembalikan nilai-nilai tradisional yang ada, juga memberi makna untuk selalu mensyukuri kehidupan dan tetap menjaga lingkungan. Selain itu, penyelenggaraan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada petani perkotaan agar terus memelihara lahan tanam sebagai bentuk ketahanan pangan. Kegiatan Merti Panen Raya ini merupakan kegiatan rutin dan menjadi salah satu atraksi wisata yang memperkuat potensi Klaster Agro Kampung Wisata Rejowinangun.

Dukungan utama tentu saja dari masyarakat Kelurahan Rejowinangun yang telah berkomitmen untuk memberdayakan wilayahnya di bidang pertanian dan diseminasi tanaman. Kegiatan ini bermula dari sekedar hobby, dan keinginan untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau, kemudian berkembang menjadi komitmen untuk membentuk kelompok tani dan kelompok wanita tani.

Dukungan dari Pemkot diberikan melalui Dinpartan Kota Yogyakarta yang telah memberikan bantuan, baik berupa bibit, infrastruktur pertanian maupun kegiatan pelatihan serta rumusan rancangan grand desain. Berbagai kegiatan pendampingan dan perkuatan UMKM telah dikucurkan melalui Kecamatan Kotagede dengan tujuan memperkuat system klaster yang telah berkembang dengan baik di Kelurahan Rejowinangun. Dukungan pemerintah lainnya adalah hadirnya Wakil Walikota Yogyakarta dalam kegiatan ini.

Kemitraan juga dirintis bersama perguruan tinggi. Program Studi Arsitektur, Universitas Teknologi Yogyakarta, sejak tahun 2016 lalu telah melakukan kegiatan pendampingan masyarakat Perencanaan Kampung Wisata Rejowinangun. Kegiatan ini mendapat pendanaan dari Kementrian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi, dan saat ini telah memasuki tahun kedua. Program yang telah berjalan hingga saat ini adalah Perumusan Masterplan Kampung Wisata, Perumusan dan Perencanaan Klaster Agro Wisata, Pengadaan Papan informasi wisata, pengadaan desain area swa foto,  Pendampingan Perkuatan Kelembagaan, dukungan bantuan kepada UMKM untuk memperkuat sarana prasarana pendukung potensi wisata di Kelurahan Rejowinangun.

Kolaborasi antar pihak, dalam hal ini masyarakat, pemerintah, institusi pendidikan dan pihak lain diharapkan mampu menjaga keberlanjutan tata nilai budya dan tradisi serta mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat serta menciptakan lingkungan hidup yang harmonis, selaras dan berjati diri.   

Pendampingan juga dilaksanakan oleh UTY melalui IBM di Kampung Wisata. Telaahan secara edukatif dilaksanakan sebagai bentuk pendampingan sehingga terciptalah Grand Design yang mewadahi harapan dan impian masyarakat bagaimana Kampung Wisata Agro di masa depan akan terwujud. Teori telah dibuat dalam gand design, aplikasi telah dilaksanakan dalam program pelatihan,  modal telah dikucurkan melalui dinas terkait, dan masyarakat telah menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktunya demi muwujudkan Kampung Wisata Agro.

Semoga kelak, impian ini mewujud nyata, dan harapan masyarakat dapat terealisasikan.

Hijaunya sawah yang terbentang, menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dibandingkan wisata modern dengan struktur masa depannya.

Even Panen Raya ini diharapkan menjadi salah satu momen untuk mengangkat berbagai bentuk kultur masyarakat yang sering terpinggirkan , bahkan terlupakan di era yang sangat cepat berkembang.

Even ini sangat diharapkan terselenggara secara rutin, menjadi agenda tahunan di Pemerintah Kota Yogyakarta.

Dukungan di masa yang akan datang dibutuhkan dari banyak instansi terkait, seperti Dinas Pariwisata dengan program destinasinya, Dinas Kebudayaan dengan mengangkat prosesi panennya, Bappeda dengan program pemberdayaan masyarakatnya, Dinas Kominfo dengan promosinya, dan seluruh OPD terkait yang bisa menyokong hingga Kampung Wisata Agro benar2 bisa terwujud sebagai salah satu ikon Kota Yogyakarta.

Kebutuhan untuk relaksasi dan wisata bagi masyarakat perkotaan merupakan hal yang tidak terhindarkan. Lingkungan yang asri dan sejuk merupakan salah satu suasana yang mampu memunculkan unsur relaksasi dan telah menjadi kebutuhan manusia untuk menyeimbangkan hidupnya.